Friday, July 31, 2009

Rindu

Hari ini, entah kenapa hatiku terlalu merasa rindu...rindu pada seseorang yang pernah ku panggil "TOKKI"... tapi kini, tidak dapat lagi ku panggil gelaran tersebut...

Entry ini adalah entry lama di blog lama ku yang telah di re-post dan diedit semula...


"Tangan itulah yang pernah mendukung ku...
Bibir itulah yang mengukir senyum kepada ku..
Mata itulah yang memandang keletah ku...
Telinga itulah yang mendengar hilai tawaku..."

"Tangan itulah yg telah lama tidak ku kucupi...
Bibir itulah yang telah tidak basah dengan tuturanmu..
Mata itulah yang selalu ku rindu kerena telah lama tak merenungku penuh kasih...
Telinga itulah yang tidak lagi mendengar suaraku memanggil namanya dan mendengar ku mengatakan...
Aku sayangkan Tokki"



Tokki...

sedih rasa kalau teringat dekat arwah tokki....rindu sangat sangat kat dia...
dari kecik...sampai lah ke dewasa...sentiasa bersama dia...diperbesarkan oleh tokki dan nenek...dah lebih kurang 6 bulan dia meninggalkan kami sekeluarga...pergi jauh....jauh yang tidak akan kembali....pergi mengadap sang pencipta...

dulu..dialah yang menghantar ke sekolah...setiap hari...sambil memandu...dia selalu melagukan ayat al-Quran...suaranya cukup merdu...cukup lunak...tapi aku tak pernah sedar semua itu akan senyap suatu hari...

dulu...dialah yang selalu meminta untuk aku menolongnya di kebunnya...tapi..sering aku memberi alasan...letih....kini...tiada lagi suara untuk meminta tolong di rumah bunganya...

dulu...bunganya cantik terjaga...sungguh indah...tapi kini...setelah sekian lama...ia berubah...tidak secantik dulu...tanamannya seakan rindu pada tuannya...seakan merajuk apabila tiada tuan yang tersayang tiada lagi...

dulu...dialah yang bercerita tentang sejarah bandar kuantan...kini...tiada lagi insan yang akan mengembalikan zaman silam...zaman keindahan...kepadaku...

masih teringat...aku melangkah keluar dari rumahnya untuk ke Pulau Pinang...dihulurkan dari tangannya not RM 5...
katanya "Ini sahaja yang Tokki mampu berikan..Tokki takde duit..tapi belajarlah elok-elok."
menitis air mata setiap kali dikenangkan...
Tokki bukan seorang yang berduit...dan bukan dibanggakan dengan harta yang banyak...harta yang paling dibanggakan adalah anak anak dan cucunya yg sentiasa dahagakan ilmu dan kejayaan dunia akhirat...

pesannya 2 bulan sebelum dia pergi menghadap Illahi... "Nanti konvo...Tokki tak yah naik la ek? Tak perlu pun Tokki naik...Tokki bukan ada apa apa...Tokki orang susah...".... sedangkan dialah salah seorang yang berusaha memastikan agar aku mendapat pelajaran setinggi mungkin.... mungkin dia sudah dapat merasakan bahawa dia tidak akan sempat untuk menghadirinya...mungkin...dia sudah tau..dia akan pergi buat selamanya...

titisan air mata semakin lebat mengalir ke pipi...rindu...aku juga rindu padanya..

arwah tokki pergi mengejut...tanpa disangka...tanpa dijangka...pergi secara tiba-tiba...
sihat...memang cukup sihat...masih boleh tersenyum...masih boleh berkelip mata...masih boleh melangkah...tapi.....

pagi itu... 10.30 pagi, 18hb April 2006... di perpustakaan USM.....aku terima panggilan telefon..."Tokki dah takde"...aku gamam... terkesima..... semuanya jadi antara nampak...dan tidak... benarkah aku di alam nyata?...teringat kali terakhir aku berbual di telefon dengannya....sehari sebelum tarikh itu....dia kurang bercakap seperti biasa...kali terakhir aku bersua muka dengannya...dua bulan sebelumnya...

aku kaku....air mata mengalir tanpa aku sedar...hanya seorang sahabat yang menegur... "kenapa nangis?"...

pulangnya aku... dengan perasaan yg berkecamuk... rasanya aku hidup di alam mimpi...dari Penang...ke Pahang...aku cuma berdoa...semua ini tidak benar...
aku hanya berkhayal kerana sudah semalaman tak melelapkan mata...

sepanjang perjalanan... ku harap dia cuma sakit...

tiba di rumah di kala maghrib itu... perkarangan penuh dengan kenderaan... tak sempat kereta berhenti.. aku terjun...meluru ke dalam rumah...

Ya Allah... sekujur tubuh...terbaring di ruang tamu...ditutupi kain putih...dikelilingi ramai yg membaca yasin... hati masih tak percaya...air mata mula mengalir lebih laju... ada yang berbisik.. "Tahan air mata...jangan menangis depan nenek...be brave!"

Aku menahan esak...menghampiri jenazah...mencapai kain putih..dan menyelak...

Subhanallah... memang benar janji Mu Ya Allah... kau ambil dia, datuk ku terlebih dahulu...tanpa amaran...tanpa khabar...

Tokki kelihatan seperti tersenyum...persis sedang tidur...wajahnya cukup tenang...cuma kain yang memegang rahangnya yang menunjukkan tanda dia tiada... aku kucup pipinya...setitis air mata menitis...sejuk...tidak sepanas dahulu...

Aku tidak dapat menahan air mata...meluru keluar... menyembunyikan diri di celah pepohon bunganya...aku hamburkan segala esakan...tapak tanganku merah dek kerana gengaman kuat...

Aku lihat semua hadirin lelaki baru keluar selepas menunaikan solat maghrib...ku peluk semua pak cikku...semua menangis...sekali lagi aku teresak...badanku ketar...
menahan tangisan...apabila semua yang tidak pernah ku lihat tangisannya...menitiskan air mata pada senja ini...

Tabah...tabahkan dirimu menghadapi kenyataan...

Ku uruskan jenazah tokki dengan sebaik mungkin....jasa terakhir dari cucu sulungmu, tokki...yang membesar dengan mu semenjak ku kecil... kau telah ku anggap sebagai bapaku yang kedua...

Di saat mengapankan jenazah...aku turut sama menyertai...dulu...tokki selalu mengajakku ke masjid...mengikuti kursus pengurusan jenazah...tapi kini...aku menguruskan jenazah tokki....air mataku menitis lagi

Kucupan terakhir...ku hadiahkan buat tokki...sejuk...sejuk....tiada lagi kepanasan di bawah kulit mu..."Muhammad sayang tokki"....itu yang aku bisikkan padanya..walaupun ku tahu dia tidak dapat mendengarnya lagi....

keesokan harinya...
kami sekeluarga mengemas biliknya... dan beberapa barang 'berharga' kepada dirinya...
diari dan buku akaunnya dibelek..
- 13 April 2006 -
Dr Fauzi memberi hadiah RM 300 sebagai belanja untuk pergi ke Kota Bharu. Alhamdulillah..

Subhanallah...Maha Suci Engkau meletakkan perasaan sedih dalam diri ini yang tak dapat ku bendung langsung...

Apabila diselak tilamnya tempat beradunya, gambar arwah ibunya terletak elok. Kata nenek, berkemungkinan besar setiap malam dia merenung gambar tersebut. Mungkin arwah terlalu rindukan ibunya...

Sekali lagi bergenang air mata mengenangkan perjalanan hidup arwah yang cukup sukar untuk membesarkan anak anak dan cucu...

Arwah Tokki tidak meninggalkan harta berupa wang ringgit untuk anak dan cucunya...di dalam dompetnya cuma ada beberapa not seringgit...begitu juga di dalam banknya...semua itu tidak kan kekal baginya...

Harta yang cukup berharga ditinggalkan kepada kami adalah ilmu dan pesanan yang cukup berguna..
pembawa bekal hingga ke alam barzakh..

Tokki...aku teramat rindu padamu...rindu pada gelak tawamu....rindu mendengar suaramu mendodoikan cucu cucumu agar lena diulit mimpi...

apabila ku rindu padamu...ku cium baju mu... kadang kadang...terdengar alunan ayat Quran yang sering kau lagukan... dan air mata ini akan sentiasa menitis..

kuburan mu akan sentiasa ku singgahi...aku terlalu rindu pada tokki

mmmm....

air mata ni pun dah mengalir terlalu laju...dah tak sanggup nak menahan....walaupun perjalanannya dah semakin jauh...tapi dia tetap dekat di hati....dua tiga titisan menitis di atas keyboard nie... rindunya daku pada tokki...

al-fatihah ila ruhi almarhum Hj Abd Rani bin Mohd Salleh (1935-2006)
allahummaghfir lahu warhamhu wa'afihi wa' fu 'anhu...
semoga rohmu tenang di sana...
kita bertemu...suatu hari nanti...

Image Hosted by ImageShack.us


Image Hosted by ImageShack.us


dari cucumu yang merinduimu, Muhammad


sebuah coretan kisah benar...

Image Hosted by ImageShack.us


Image Hosted by ImageShack.us


0 comments:

Related Posts with Thumbnails

Labels

About This Blog

This blog is mainly about the journey of my life explained in most of the photos, most of them taken by me. Sometimes it's really hard to explain stuff by writing or saying it. Photos will explain a thousand words. Basically, it'll save my time a lot..duhh...

Express yourself

Followers

  © Free Blogger Templates 'Photoblog II' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP